REAKSIMEDIA.COM | Jakarta – Penguatan ideologi Pancasila sebagai jati diri bangsa harus dimulai dari bangku sekolah, termasuk pondok pesantren. Menyambut Hari Santri Nasional, BPIP menggelar sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila, selain itu pesantren sebagai pencetak entreprenur yang siap menuju Indonesia Emas.
Acara tersebut diselenggarakan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) dalam menyambut Hari Santri Nasional bertema “Berhikmat untuk Peradaban Pesantren demi Kejayaan NKRI”, di pondok pesantren Cendikia Amanah, Depok, Jawa Barat. Acara di hadiri Menparekraf Sandiaga Uno, sejumlah artis seperti Oka Sugawa dan Rita Hasan, Stand Up, Hendra OB & Ella Latah, presenter Ade Herlina, serta Islamic Singer Esbeye Gambus.
Sandiaga mengatakan, santri adalah garda terdepan penjaga ideologi Pancasila, karena santri punya pengetahuan keagamaan, keumatan, memiliki iman dan takwa, serta kuat pengetahuan dan teknologi.
“Santri tugasnya dobel dibanding dengan generasi muda lainnya. Dan menjaga dalam bingkai NKRI, Pancasila dan membawa Islam yang rahmatan lilalamin, ini harapan kita ke depan”, paparnya.
Sementara terkait program Kementeriannya yang mendorong santri digital entreprenur di pondok pesantren, menurutnya, santri telah berhasil menciptakan konten bukan hanya kreatif tapi juga kolaboratif.
“Santri kita luar biasa, memiliki potensi jika kita berkolaborasi. Saya yakin sinergi ini adalah sinergi yang diharapkan pesantren, pemerintah, dan masyarakat yang akan membawa terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja”, tandasnya.
Dikatakan, saat ini peluang mendapat pekerjaan sulit, tapi jika santri menjadi enteprenur peluang kerja terbuka. Dia bisa menciptakan lapangan kerja sendiri bukan hanya mencari lapangan kerja. Dan dengan dunia usaha kita memperkuat ekonomi hijau, yang mampu meningkatkan produksi pangan.
Kolaborasi ini diharapkan bisa meningkat digital enteprenur, sesuai dengan program yang dimiliki Kemenparekraf. Sehingga bisa menciptakan 4,4 juta peluang usaha dan lapangan kerja bagi Indonesia Emas.
Sementara Ketua Umum IPI KH.Abdul Muhaimin mengatakan, jika jaringan pesantren yang jumlahnya lebih dari 9 ribu dan ada pemasaran yang simultan ini adalah pangsa pasar yang luar biasa.
Karena itu ia berharap, dibangunya cluster komoditi dan bila ini dibina secara baik, dirinya yakin 5-10 tahun lagi pesantren jadi kartel perdagangan. Contoh bila ada boikot produk pangan, sementara santri punya banyak yang bisa menggantikan tapi belum dikenal luas.
Terkiat santri enteprenur, menurutnya hal itu sesuai dengan program yang dijalankan IPI, yang memiliki moto ‘Mada’in’ yaitu mandiri, berdaya, dan inovatif. Jadi pesantren sudah punya yang namanya enteprenur mandiri, apapun ada di pesantren.
Laporan : Ria Satria
Tags: jakarta
-
Swasembada Gula, ID FOOD Genjot produksi Hingga 400 Ribu Ton di Tahun 2025
-
Presiden Jokowi Apresiasi Rampungnya Peta Jalan Hilirisasi
-
Puluhan Kendaraan Diputar Balik di Pos Penyekatan Terminal Kota Tegal
-
Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Berhasil Ungkap Kasus Penyelewengan BBM Bersubsidi Jenis Solar
-
Karena Takut Kena Marah Orangtua, Pelajar Ini Nekat Merekayasa Jadi Korban Penculikan
-
182 Warga Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta Karawang Mendapatkan Bamtuan BST Dan PKH Dari Pemerintah
-
Pemkab Tapanuli Selatan Raih Penghargaan Predikat Informatif dari Komisi Informasi Sumut
-
Cek Kesiapan Pasar Jelang Ramadhan, Kapolda Sidak Pabrik Minyak Goreng Hingga Stok Di Pasaran
-
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 207 Ton Rotan di Laut Natuna
-
Bicara Gender di IAWP, Kapolri: Polwan di Indonesia Sudah Jadi Jenderal dan Duduki Posisi Risiko Tinggi