REAKSIMEDIA.COM | Sula – Dengan adanya penetapan kenaikan harga BBM di tanggal 03 September 2022 oleh Pemerintah Pusat, sudah barang tentu, pasti dampaknya pada masyarakat bawah, yang ujung-ujungnya, akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tarif transportasi laut, darat dan harga-harga sembako, namun lagi-lagi DPRD Sula, hanya bisa berdiam diri, seakan tidak tahu-menahu soal ini.
Kabid advokasi dan pengkajian per-uu DPC GMNI Sula Bung jisman Leko saat ditemui media, angkat suara dengan mengatakan, setidaknya dengan kondisi yang urgens seperti ini, DPRD Sula, seharusnya hadir dan bisa punya langkah, untuk menyikapi dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini terhadap masyarakatnya Sula dengan cara apa saja.
UU RI NO 17 tahun 2014 Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).
Poin A: Bahwa untuk melaksanakan Kedaulatan rakyat atas dasar
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.
Bung jisman Leko, menekankan seharusnya Lembaga Perwakilan Daerah yang mampu mengejawantahkan nilai-nilai Demokrasi, serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apalagi sangat jelas, dimana tujuannya DPRD di masing-masing Kabupaten/Kota, adalah sebagai Wakil rakyat, yang harus mampu menyerap aspirasi rakyat dan memperjuangkannya, namun tetapi DPDR Sula malah duduk diam dan tidak bergerak sama sekali, sehingga timbul pertanyaan, apakah DPR sebenarnya sebagai wakil rakyat atau DPRD sebagai penghianat rakyat.
Bung jisman Leko menambahkan, bila di lihat di Forum Group Diskusi (FGD) yang di lakukan oleh Polres Sula, tidak ada satu anggota DPRD Sula yang hadir, padahal tujuannya adalah untuk mencari solusi soal kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Setidaknya DPRD harus hadir dalam forum yang di buat untuk kebersamaan dalam mencari solusi, oleh karena itu, sehingga timbul pertanyaan apakah masih Pantas 25 DPRD Sula di percaya sebagai wakil rakyat,” ungkap Bung jisman Leko.
Selain itu, Bung jisman Leko mengatakan, Dia menduga 25 DPRD Sula ini juga mendukung kenaikan harga BBM, dan bisa jadi, di Duga mereka juga terlibat dalam mahafia BBM.
“Saya menduga 25 DPRD Sula, tidak punya kemampuan soal menyikapi kenaikan harga BBM ini,” tutup Bung jisman Leko.
Laporan : Samsul Rizal
Tags: Kepulauan sula
-
Kasus Penganiayaan Berakibat 3 Orang Meninggal Dunia di Bantaeng, Kabid Humas: Terduga Pelaku Sudah Diamankan Aparat Kepolisian
-
Polisi Berhasil Amankan Tersangka Begal yang Lukai Korban di Dharma Husada Surabaya
-
Wakapolda Kepri Pimpin Pelepasan Gerai Vaksin Presisi Keliling
-
Kapolda Jabar Tinjau Pembangunan Mako Brimob Batalyon D Sat Brimob Polda Jabar
-
Kementerian PUPR: Jalan Bypass BIL – Mandalika Siap Diresmikan Jelang World Motor Super Bike 2021 dan MotoGP 2022
-
Buka Lomba Orasi, Kapolri: Komitmen Polri Junjung Tinggi HAM dan Nilai Demokrasi
-
Gus Halim: Sinergikan Data Desa dengan Identitas Kependudukan Digital
-
Horja Godang Boru Markabuatan Walikota Padangsididimpuan, Lestarikan Adat Budaya Dan Cerminkan Kebersamaan
-
Video Mobil Polisi yang Mengabaikan Korban Tabrak Lari, Plt Kabidhumas Polda Sulsel: Sudah Ditangani Provos Polda Sulsel untuk Dilakukan Sidang Disiplin
-
Moeldoko – Gibran di Nilai Pasangan yang Serasi Menurut Asosiasi Pekerja Televisi