Gelar Sosperda Tentang Kesehatan, Parlin Sipahutar Gandeng Guru Besar USU

IMG 20230528 WA0028

REAKSIMEDIA.COM | Medan – Anggota DPRD Kota Medan Parlindungan Sipahutar SH MH melaksanakan kegiatan Sosialisasi Produk Hukum Daerah V TA 2023 Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Kota Medan yang digelar di Lapangan Futsal Sekolah Budi Mulia, Jalan Kawat 7, Lingkungan 7, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Minggu (28/5/23).

Dalam kegiatan Sosperda kali ini agak berbeda, karena Politisi Partai Demokrat Kota Medan Parlin Sipahutar mengandeng Guru Besar USU yang juga pegiat sosial Prof. Ridha Dharmajaya untuk menyampaikan edukasi terkait dampak penggunaan Gadget/HP terhadap kesehatan.

Dalam paparannya, Prof Ridha menyebutkan bahwa penggunaan Gadget yang tidak sehat bisa berbahaya bagi kesehatan. Dampak yang dirasakan, diantaranya menyebabkan terjadinya syaraf terjepit di usia dini, menurunnya daya kreativitas, dan cepat lelah. “Penggunaan Gadget yang tidak sehat bisa berbahaya bagi kesehatan kita di waktu yang akan datang,” terang Prof Ridha Dharmajaya diawal paparannya.

Sebab menurutnya, Gerakan Gadget Sehat itu berhubungan dengan generasi muda saat ini dan mencakup semuanya. Di mana saat ini, Indonesia dalam kondisi bonus demografi,” jumlah anak muda di Indonesia lebih banyak dari pada jumlah orang tua. Sedangkan kalau di negara maju seperti Jepang, Amerika, Inggris, bahkan China, malah sebaliknya. Orang tua lebih banyak, sedangkan anak mudanya lebih sedikit,” jelas Guru Besar USU ini.

Inisator Gerakan Gadget Sehat ini juga mengatakan, “Sebab apa? Masyarakat di sana (negara maju) tak mau punya anak. Maka dalam 5-10 tahun ke depan, ketika orang tuanya pensiun, maka orang muda yang akan menggantikan sedikit. Kalau di Indonesia sebaliknya. Sehingga diperhitungkan Indonesia akan menjadi salah satu negara paling produktif di dunia. Didukung lagi dengan sumber daya alam yang kaya, sehingga kita berpotensi jadi negara maju. Namun banyak yang tidak suka Indonesia menjadi negara maju. Makanya generasi mudanya dibuat lemah. Diantaranya dengan narkoba, dan konten pornografi,” terang. Prof Ridha.

Selain itu Prof Ridha juga mengungkapkan, bahwa saat ini ada penyakit yang biasanya menyerang orang tua usia 50-60 tahun, tapi sudah menyerang generasi muda. “ seperti Saraf terjepit leher yang gejala awalnya tegang di leher, berat dipundak tangan kesemutan, sering pusing, mudah capek, bangun tidur juga gak segar dan ini mulai menyerang anak-anak kita yang masih duduk dibangku SMP dan SMA,” ungkap pegiat sosial ini.

IMG 20230528 WA0026

Menurut Prof Ridha, jika generasi muda kita tidak mengubah kebiasaannya bermain gadget, maka gejala awal yang dirasakan itu akan menjadi gejala berat dan bersifat permanen. “akan berdampak seperti kelumpuhan tangan dan kaki. Buang air kecil dan air besarnya lost, tidak berasa. Seksualnya, bagi yang lelaki hilang. Akibatnya, dalam 5-10 tahun ke depan kita harusnya memiliki generasi muda yang kuat, malah menjadi generasi muda yang lemah. Bukan bonus demografi, tapi bencana demografi,” bebernya.

Prof Ridha pun menjelaskan, kalau kita bermain gatget dengan posisi leher ditekuk ke bawah, maka beban leher akan lebih berat. “Begitu leher kita tekukan 30 derajat, beban leher kita yang awalnya cuma 5 kg, menjadi 18 kg. Problemnya, anak-anak kita main gadget lebih dari 3 jam. Apa yang terjadi?, Maka akan terjadi kerusakan tulang belakang, syarat leher terjepit, dan bisa berdampak pada kematian saraf,” sebutnya.

Baca juga:  Yonif Raider 300/Bjw Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H/2022 M

Lantas, bagaimana solusinya? Prof Ridha pun menyampaikan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. “Pertama, modifikasi cara main gadgetnya. Posisi leher harus datar, jangan sampai tulang leher menekuk. Posisi layar gadget sejajar dengan mata kita. Kedua, kurangi durasi main gadget. Buat kegiatan atau biarkan anak kita bermain dengan teman-temannya,” saran Prof Ridha.

Apalagi disaat ini, Prof Ridha merasa miris melihat anak-anak balita sudah dibiarkan main HP oleh orang tuanya. “Sudah banyak anak yang jadi korban. Solusinya, ambil HP nya, biarkan anak kita menangis. Sekarang anaknya menangis, tapi kalau bapak ibu biarkan terus anak itu bermain HP, suatu ketika bapak ibu yang akan menangis. Untuk itu, luangkan waktu kita untuk bermain dengan anak-anak,” himbau Guru Besar USU ini.

Prof Ridha pun berharap, dengan semakin tingginya kemajuan teknologi, maka orang tua harus lebih memperbanyak waktu untuk bermain dengan anak. “Mau tidak mau, mereka adalah pewaris negeri ini. Jangan patah semangat terhadap anak-anak kita. Apa yg kita lakukan hari ini akan berdampak pada masa depan mereka,” pungkas Guru Besar USU Prof Ridha Dharmajaya.

IMG 20230528 WA0025

Senada dengan Prof Ridha, Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar mengimbau masyarakat untuk mengontrol dan membatasi anak-anaknya bermain gadget. “Seperti yang disampaikan Prof Ridha Dharmajaya tadi, orang tua zaman sekarang gak mau ribet. Kalau anaknya nangis, langsung beri HP untuk menenangkannya. Ini harus dibatasi, karena tidak baik untuk kesehatan anak-anak,” ujar Dewan Asal Dapil 3 ini.

Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini pun menegaskan, terhadap tekhnologi yang terus berkembang, harusnya membawa dampak positif buat kita. “Tapi kalau penggunaannya berlebihan, malah jadi membawa penyakit, semoga apa yang dipaparkan oleh Prof Ridha tadi dapat membawa perubahan kepada kita sebagai orang tua untuk lebih peduli akan kesehatan kita dan keluarga, karena kesehatan itu sangat mahal harganya,” tutur Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar mengakhiri.

Terpisah, warga yang hadir merasa senang karena kegiatan Sosperda yang dilakukan Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar,” karena kegiatan ini memberikan edukasi kepada masyarakat, terimakasih karena acara ini telah membantu kami mendapatkan pemahaman tentang bahaya HP terhadap kesehatan anak anak, terimakasih buat Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar dan narasumber,” ucap salah satu warga yang hadir.

Diakhir kegiatan itu, Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar menyempatkan untuk foto bersama dan memberikan buah tangan kepada warga.

Tampak hadir, Anggota DPRD Kota Medan Parlin Sipahutar dan rombongan, Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Guru Besar USU yang juga inisiator Gerakan Gadget Sehat Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K), kader Partai Demokrat Fajri Akbar, Dinkes Kota Medan diwakili Kepala Puskesmas Medan Deli dr Nur Lelin, Fajar Hamdi mewakili Camat Medan Deli, dan Lurah Tanjung Mulia Hilir Maklum Situmeang serta warga yang mengikuti kegiatan itu.

Laporan : Rahmadsyah

Tags: