Proyek Besar Yang Membelah Jalan Raya Di Kota Bukittinggi Sumatera Barat

IMG 20211014 WA0175

REAKSIMEDIA.COM | Bukittinggi, Sumatera Barat – Aktivis senior Kota Bukittinggi, Amril Anwar yang akrab dipanggil sehari hari Amkartago menyesalkan adanya pembangunan jaringan Drainase Primer yang berhubungan dengan sungai dalam Bukittinggi dengan menggunakan dana APBD senilai Rp 12,790,588,572,71 milyar.

“Proyek senilai Rp. 12,7 milyar dikerjakan PT Inanta Bhakti Utama dinilai sebagai proyek mubazir,” ungkapnya.

Apalah artinya galian irigasi ini, ditambah lagi harus digali di tengah jalan yang dipergunakan oleh warga masyarakat yang patuh bayar pajak, padahal sudah sejak jaman Belanda sudah ada kali besar, yang sekarang diatasnya sudah dipergunakan untuk bangunan pertokoan dan
perkantoran,” jelas Tago.

Bahkan, kata Amril proyek dengan pagu dana Rp. 15,6 milyar telah memakan korban, beberapa peristiwa miris terjadi seperti emak-emak yang sedang melewati kawasan proyek tersebut mengalami kecelakaan di jalan Perintis Kemerdekaan kota Bukittinggi (depan bioskop Eri) namun tidak ada ucapan duka dari Kepala Daerah.

“Pembangunan Riol di badan Jalan Perintis Kemerdekaan dinilai sebagai proyek rekayasa menyedot APBD,” jelas Amril yang sudah pernah juga merasakan duduk di Legislatif.

Menurutnya dari manapun aliran air mengalir dijantung Kota Bukittinggi hilirnya bermuara ke Riol Cik Tando.

“Riol ini yang harus dirawat dan dibersihkan, tidak membuat riol yang membelah jalan kota,” ujar Amril Anwar mengkritisi program Pemko Bukittinggi.

Selanjutnya Tago berharap pemilik proyek pengelolaan dan pengembangan jaringan yang berhubungan dengan sungai, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Bukittinggi, lebih jeli mengawasi pekerjaan rekanan, sebab, Dia menilai terkait track record rekanan.

“Proyek prestise itu sudah mengganggu kenyamanan warga dan pendatang yang berkunjung ke Kota Bukittinggi,” Jelas tago.

Laporan : Zulkarnain

Baca juga:  Jenderal Dudung Resmi Sandang Gelar Doktor Secara Cum Laude

Tags: