REAKSIMEDIA.COM | Banyuwangi – Diduga seorang pelajar kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Banyuwangi sebut saja Anggrek mengalami bullying oleh teman sekolahnya.
Adanya peristiwa tersebut orang tua Anggrek (Nama samaran) mendatangi pihak sekolah untuk mengadukan perbuatan bully yang dialami anaknya.
Dihadapan awak media dirinya menceritakan bahwa anaknya mendapat bullying dari temannya dan saat ini anaknya merasa ketakutan dan menangis dikarenakan tidak kuat menahan rasa malu di sekolah.
“Anak saya merasa difitnah katanya melakukan perbuatan tidak wajar atau pacaran dalam kelas, padahal anak saya hanya berbicara biasa dengan teman prianya duduk berdua namun di sebarkan isu (foto) yang menerangkan bahwa itu tidak wajar,” terang ibunya yang keluar dari ruangan kepala sekolah, Rabu (27-09-23) siang.
Lebih lanjut ia mengatakan anaknya tidak tahan dengan kabar yang di terima karena anaknya tidak melakukan apa-apa, akhirnya pun di ruang kepala sekolah tadi di adukan dan pihak sekolah akan melakukan perubahan pengawasan di lingkungan sekolah.
Dirinya sebagai orangtua berharap pihak sekolah benar – benar menjaga semua anak didiknya agar tidak terjadi perlakuan bullying.
“Saya berharap tidak ada lagi bullying antara para pelajar terutama di lingkungan sekolah, sedangkan saya akan menguatkan anak saya dapat ke sekolah seperti biasa untuk menghilangkan rasa ketakutannya,” ujar ibunya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Banyuwangi M. Sodiq saat di wawancarai di ruangan kerjanya membantah adanya bullying yang di lakukan anak didiknya, permasalahan yang diadukan dari salahsatu orang tua anak didiknya bahwa anaknya merasa ketakutan dan dirinya sebagai kepala sekolah akan mengklarifikasi terhadap anak didiknya yang terkait permasalahan ini.
“Sebenarnya saya tidak tahu adanya permasalahan terhadap anak didiknya, tadi orangtua sudah datang kepada saya dan akan saya klarifikasi semua, benar atau tidaknya yang dilakukan bullying pada anaknya Anggrek (red. Nama Samaran), semua tadi masih tahap mediasi saja dan pihak sekolah akan memperbaiki semua sistem pendidikan melalui guru BK (bimbingan konseling), sehingga tidak ada lagi perselisihan antar pelajar,” jawabnya.
“Tadi juga sudah disampaikan oleh wali kelasnya dan menurut saya saat ini yang kami lakukan sebagai langkah antisipasi terhadap gejala-gejala prilaku anak didiknya, apalagi memasuki pada usia remaja agar tidak kebablasan, semua guru disini sudah di bekali keilmuan psikologi dalam hal pendidikan mas,” imbuhnya.
Laporan : Brenson
Tags: Banyuwangi
-
Bukan Pembobolan PeduliLindungi, Begini Cara Sindikat Pemalsu Hasil Swab Masuk ke Sistem
-
Kapolres Kendal Cek Posko Nataru di Rest Area Jalan Tol Km 389 B dan 391 A
-
Vaksinasi Massal Sedelap lll ke ll Perkebunan PTPN III Kebun Aeknabara Utara Terbilang Tersusun Sangat Rapi dan Mengikuti Prosedur Protokol Dari Pemerintah
-
Tingkatkan Kerja Sama Dan Diplomasi Pertahanan, Kasum TNI Bertemu Dengan Menhan Arab Saudi
-
Menparekraf Optimistis 27 Finalis AKI Tangerang Jadi Lokomotif Pencipta Lapangan Kerja
-
Berbaur Dengan Warga, Kapolres Mukomuko Nobar Final Piala Dunia di Mapolsek Lubuk Pinang
-
Kasrem 042/Gapu Bersama Wako Jambi Hadiri Pembekalan Relawan Tracer Covid-19
-
Tampubolon Tergeletak Tak Bernyawa Di Pos Kamling
-
Sebelas Anjing Ras K9 Ikut Terlibat dalam Pengamanan Tasyakuran Kaesang dan Erina
-
Polres Banjarnegara Amankan Seorang Ayah yang Tega Setubuhi Anak Tirinya Selama 7 Tahun