REAKSIMEDIA.COM | Pinrang — Rekaman video yang memperlihatkan ribuan orang melayat di Desa Patobong Kecamatan Mattiro Sompe, ramai di media sosial. Video itu menunjukkan orang-orang berdiri di sekitar sebuah rumah panggung sederhana untuk melepas jenazah seseorang.
Sosok yang meninggal dunia itu adalah Sri Purnama Alibaba atau biasa dikenal Bunda Sri. Ia adalah warga Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.
Sri Purnama meninggal pada Jumat (26/07/2024) Setelah ba’da Isya dan dimakamkan keesokan siangnya Sabtu (27/07). Perjalanan menuju makam tak jauh dari kediamannya. Disemayamkan dimasjid Nurul Yaqin Patobong, Ribuan orang terlihat mengantar jenazah. Setelah beberapa jam rela menunggu dihalaman masjid untuk ikut mengikuti Salat Jenazahnya.
“Semua kaget Sri Purnama ( bunda Sri ) meninggal. Memang tidak diumumkan di masjid, tapi menyebar lewat media sosial,” ujar Keluarga pelayat.
Bunda Sri meninggal dunia di usia 31 tahun setelah sebelumnya menderita penyakit lambung. Dalam menghadapi sakitnya itu, ia disebut pernah berobat ke Makassar.
“Jadi sakit sudah parah, karena setelah masuk rumah sakit tidak pernah lagi sehat. Bunda Sri tidak lagi ke Makassar untuk berobat ,
“Dia disebut Sosok tidak merepotkan keluarga,” ucap keluarga.
Kehadiran ribuan orang yang melayat diduga lantaran sifat murah senyum dan jiwa sosialnya Sri Purnama (bunda Sri) diakui warga Desa Patobong.
“Sampai viral di medsos waktu pemakaman diantarkan ribuan orang. Memang orang itu Baik dan suka berteman,” ujar pelayat.
“Beliau itu sosok yang dikenal oleh warga karena senyum sapanya dan suka menolong sesama,” lanjutnya.
Sri purnama juga adalah gadis perempuan aktif berorganisasi dalam setiap kegiatan yang digelar di Desa Patobong, seperti Pemuda Remaja Masjid ( PRM) Nurul Yaqin Patobong, Berbagai kegiatan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, dia ada disana oleh seorang bunda sri. Ia juga dikenal menyayangi anak anak atau apalagi mengajarkan tata Krama dan kesopanan kepada anak remaja sebayanya.
“Keterlibatan almarhumah sebagai perempuan yang sopan dengan senyum sapanya yang lembut masyarakat disekitar dan teman satu sekolah maupun teman seorganisasi tetap dikenang selamanya ,” tuturnya.
Bunda sri dikenal gadis perempuan sederhana karena memiliki penampilan sederhana yang tinggal serumah dengan nenek perempuan dan paman serta bapak ibu saudara – saudaranya. Meski demikian bukan berarti orang tuanya tidak memiliki rumah pribadi dengan lahan cukup , ukuran didesa. Tak jarang ia dilabeli orang baik yang berkehidupan cukup sederhana.
“Mungkin karena beliau itu murah senyum yang lemah lembut jadi disebut orang yang sangat baik di desanya. Saya sendiri memang sempat datang ke rumahnya terus lihat banyak orang dirumahnya kerjanya itu memang murah senyum belum lagi disuguhkan secangkir minuman panas kepada setiap tamu datang bertamu” ujarnya.
Keluarga Sri Purnama juga dikenal sebagai seorang yang suka menolong kerap didatangi orang dari berbagai kalangan, termasuk tetangga, bahkan masyarakat dari luar desa yang berharap tuahnya.
“Semua warga sudah kenal kalau Sri Purnama , istilah Bugis Langnga “makajja taunna” artinya bagus orang Nya.
Orang yang datang melayat berasal dari berbagai desa kelurahan, seperti Langnga, Pallameang, hingga kota Pinrang dikabupaten Pinrang. Hal itu terlihat dari berbagai Pelayat.
Laporan : Mussin Jack
Tags: Pinrang
-
Mantapkan Rencana Kegiatan TMMD TNI Didesa Sidodadi, Danramil 428-02/Ipuh Gelar Rakor Bersama Pemdes Sidodadi
-
Danlanud Sultan Hasanuddin Ikuti Vicon Rakor Aset BMN TNI AU Tahun 2025
-
Ada Apa Kasal Laksamana Yudo Margono ke Pentagon?
-
Wujud Pelayanan Masyarakat Bhabinkamtibmas Wilayah Hukum Polsek Rumpin Silahturahmi Tokoh Masyarakat Ajak Jaga Kamtibmas dan Cegah TPPO
-
Jumat Curhat, Polsek Lubuk Pinang Sampaikan Pesan Kamtibmas Jelang Pemilu 2024
-
Sekjen Kemendagri Dorong LPTQ Kerja Sama dengan Pemda untuk Realisasikan Program
-
Kapolres Demak Pimpin Upacara Penurunan Bendera Hari Kemerdekaan RI ke-77
-
Transformasi Prajurit TNI: Mahir Bahasa Asing, Andal Kuasai Alutsista
-
Gus Halim Berikan Penghargaan bagi Kepala Daerah dan Kepala Desa Mandiri di Jawa Barat
-
Percepat Implementasi RB Tematik Melalui Replikasi Inovasi Pelayanan Publik