Bencana Terparah BPBD Kota Sukabumi Sebut Titik Lokasi di Cikondang Kecamatan Citamiang

IMG 20241107 WA0042

REAKSIMEDIA.COM | Sukabumi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, menyebut lokasi terparah yang terdampak bencana cuaca ekstrem berapa di Kampung Cikondang Kecamatan Citamiang. Disampaikan kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, lewat sambungan telepon Kamis (7/11/2024).

“Salah satu lokasi terdampak paling parah berada di Kampung Cikondang Kecamatan Citamiang. Puluhan rumah terendam banjir hingga 118 jiwa terpaksa mengungsi,” jelas Novian Secara keseluruhan kata dia dampak cuaca ekstrem tersebut tercatat ada 200 kepala keluarga dengan total 509 jiwa terdampak.

Hujan dengan intensitas tinggi lanjut dia,mengguyur secara merata di kota Sukabumi pada dua hari sebelumnya BPBD Kota Sukabumi juga mencatat, berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (6/11/2024) cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan bencana banjir, longsor, pohon tumbang, hingga TPT jebol di 93 titik, selain itu, 255 unit bangunan terdampak.

“Bencana kebanyakan memang akibat dari banjir limpasan setelah kami evakuasi dilapangan memang banyaknya aliran air,’ ujarnya.

Dia mengatakan dilokasi-lokasi lainnya sudah bisa tertangani dengan baik. Pohon tumbang ada satu titik, sempat terjadi kemacetan dan sudah langsung diatasi oleh personel BPBD,dibantu Tagana, relawan, Babinsa, babinmas,” tambahnya.

BPBD dan TNI juga sudah membuat posko darurat penanganan pascabanjir di area Taman Cikondang, Kecamatan Citamiang, posko didirikan untuk mengantisipasi warga yang sementara waktu tak bisa tinggal dirumahnya akibat banjir, serta untuk pemeriksaan kesehatan untuk para penyitas.

“Kendala pada saat penanganan karena hujan turun secara merata dan kejadiannya hampir secara bersamaan, kami cukup keteteran juga, karena itu kami utamakan dulu dilokasi-lokasi yang vital, khususnya mengevakuasi warga guna mencegah korban jiwa,” ungkap Novian.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji saat memantau langsung ke lokasi terdampak bencana di Kampung Cikondang pada Selasa malam menuturkan, Pemkot Sukabumi saat ini tengah fokus pada penanganan pascabencana di sejumlah titik.

Baca juga:  Wali Kota Tegaskan, Tentukan Pilihan Politik Pakai Hati Nurani

“Karena curah hujan begitu deras, laporan dari PSDA Jabar memang sungainya mengecil dan air membesar ada beberapa rumah yang harus diperbaiki dikemudian hari karena sudah memakai lahan aliran sungai,” kata Kusmana.

Aparat RW ujarnya,sudah antisipatif dan juga respon dan beberapa warga menyediakan tempatnya untuk sementara mengungsi bagi warga yang terdampak.

Masih kata Kusmana, keberadaan sungai-sungai besar yang melintasi kota Sukabumi, seperti sungkan Cimandiri,Cisuda Cipelang, lainnya harus terus dijaga ekosistem nya, Kusmana juga menyoroti tentang tata ruang kota Sukabumi agar lebih memperhatikan mitigasi bencana.

“Kita juga terus kaji tata ruang nya mengevaluasi,identifikasi apa penyebabnya, kalau di sini, di Cikondang, saya lihat langsung memang aliran sungainya mengecil sedangkan debit air membesar, kita juga mengajak, mudah-mudahan kedepan RW dan Warga untuk membersihkan aliran sungai, jangan sampai ada bangunan-bangunan diatasnya,” kata Kusmana.

Penjabat Gubernur Jawa Barat,Bey Machmudin tak tinggal diam dia melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak banjir di kampung Cikondang,Rabu (6/11/2024) dalam tinjauannya, Bey meminta masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga awal tahun depan.

“Kami menyampaikan untuk berhati- hati juga karena perkiraan BMKG cuaca ekstrem ini akan terjadi sampai April 2025. Sudah kami tetapkan di Jawa Barat siaga darurat cuaca ekstrem. Untuk tata ruang pastinya akan diperhatikan ulang, untuk sekarang ,yang bisa kita lakukan, bersih-bersig dan jangan buang sampah sembarangan,” tandasnya.

Laporan : Leli

Tags: