REAKSIMEDIA.COM | Semarang – Ditjen Dukcapil Kemendagri kembali menggelar Dukcapil Goes to Campus di Semarang, Jawa Tengah. Sasarannya, siapa lagi kalau bukan warga kampus Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk dibuatkan identitas kependudukan digital (IKD).
Kampus yang berada di ranking ke-3, kampus terbaik di Indonesia ini, memiliki sebanyak 11 fakultas, dan sekolah pascasarjana serta sekolah vokasi. UNDIP tercatat memiliki 67 ribu mahasiswa dan 4.000 dosen.
Tidak tanggung-tanggung, untuk melayani seluruh civitas akademika UNDIP, Dukcapil Kemendagri menerjunkan 35 Dinas Dukcapil se Jawa Tengah, serta membawa sebanyak 80 peralatan untuk mengaktivasi KTP digital dan 100 petugas.
Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, agar negara bisa terus bertumbuh maju, maka pemerintah tidak bisa sendirian bekerja, melainkan harus menggandeng ekosistemnya.
“Pemerintah tidak akan menjadi ‘lone wolf’ atau serigala penyendiri yang sifatnya tertutup. Maka, Dukcapil didukung oleh ekosistem dan komunitasnya. Maka saya berterima kasih kepada Bapak Rektor UNDIP, Prof Yos Yohan Utama,” kata Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Atif Fakrulloh, dalam sambutannya di acara Dukcapil Goes To Campus, Pembuatan Identitas Kependudukan Digital Universitas Diponegoro, di Gedung Prof. Sudarto, Semarang, Selasa (14/2/2023).
Lebih jauh Dirjen Zudan menjelaskan, IKD tidak lain hanya memindahkan dokumen kependudukan (KK, akta lahir, dst) ke dalam gadget. “Sehingga kita tidak perlu lagi membawa KK, KTP-el dan akta-akta lainnya. Semuanya ada di ponsel dalam genggaman tangan kita,” kata Prof. Zudan.
Dalam bertransformasi menuju pelayanan Adminduk digital, Zudan menerangkan, Dukcapil belajar dari konsep transformasi industri keuangan. Sekarang orang banyak menggunakan m-Banking, dengan PIN di dalamnya. “Begitu juga di IKD, bila hape hilang ganti hape baru nomornya bisa didaftarkan lagi. Yang penting masih ingat nomor PIN, sebagaimana m-Banking kalo PIN-nya lupa maka di-install kembali,” papar Dirjen Zudan menjelaskan.
Sementara dalam sambutannya, Rektor UNDIP Prof. Yos Yohan Utama menyebut Prof. Zudan sebagai sahabat karib sejak 30 tahun lalu. “Prof. Zudan alumni S2 Undip. Sebagai Dirjen Dukcapil beliau juga ahli bonsai, sensei karate Dan 8,” ucapnya mencairkan suasana.
Prof. Yos juga mengatakan tanpa perlu menyebutkan ‘NKRI Harga Mati’, Prof. Zudan dan Ditjen Dukcapil menunjukkan bukti menjadi bagian strategis dalam mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Mempertahan NKRI nggak usah banyak komentar. Mempersatukan Indonesia orang bangga dengan KTP digital. Dengan KTP digital ada lambang negara Pancasila di dalamnya,” tukas Prof Yos Yohan Utama, Rektor Universitas DIponegoro.
Laporan : Suryadi
Sumber : Puspen Kemendagri
Tags: semarang
-
Bhakti Sosial Bupati Kendal Bersama Forkompinda dan Anggota TNI Polri
-
Presiden Jokowi: Indonesia Berada di Puncak Kepemimpinan Global
-
Dianggap Efektif Vaksinasi Jemput Bola Terus Digalakkan
-
Kopasgat Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Pemotor Korban Insiden di Jatiwarna, Bekasi
-
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Gempa di Cianjur
-
Danramil 1710-06/Agimuga Membantu Kelancaran Acara Adat Bakar Batu Dalam Acara Kedukaan Warga Yang Meninggal Dunia
-
Setijab Wamendes, Gus Halim Ingatkan Budi Arie Digitalisasi 12 Ribu Pelosok Desa
-
Penyerahan Paket Gemarikan untuk Keluarga Penderita Stunting
-
Bupati Pinrang Irwan Hamid Hadiri Halal Bihalal A2P Bersama Lebih Baik, Warga tumpah ruah Hadir
-
Jelang Dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran 2022, Wakapolda Sulteng Hadiri Rapat Koordinasi Secara Virtual