Cawabup (BLB) Sudirman Bungi Sosok Seorang Birokrat, Pernah Dinas di TNI – AD selama 2 tahun Pangkat Letnan 2

REAKSIMEDIA.COM | Pinrang – Calon wakil bupati (Cawabup) nomor urut 2 Bersama Lebih Baik (BLB), Sudirman Bungi, S.Ip, M.Si, memenuhi undangan Talkshow kandidat Calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pinrang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, yang diselenggarakan corat coret, di Cafe DeVasco, Rabu, 23 Oktober 2024.

Cawabup nomor urut 2, Sudirman Bungi (SB), pada acara yang dipandu Syamsul S. Lapatta dan Salmia Jufri, hal yang pertama disampaikan adalah permohonan maaf dengan tidak hadirnya Cabup H. A. Irwan Hamid pada kesempatan ini, karena beliau mengikuti kegiatan sosialisasi yang telah terjadwal sebelumnya.

” Dengan tidak mengurangi rasa hormat dari Paslon nomor urut 2 memohon maaf atas tidak hadirnya Cabup Irwan Hamid di acara Talkshow ini, beliau mengikuti sejumah kegiatan sosialisasi yang telah terjadwal jauh sebelum acara ini.”

Selanjutnya, Cawabup Beriman ini mengunkapkan sebuah ungkapan ” Tak cinta maka tak sayang, tak sayang maka tidak dipilih,” ucap Sudirman Bungi sebelum menjelaskan siapa dirinya, siapa sosok yng mendampingi H. A. Irwan Hamid di Pilkada Pinrang tahun ini.

Dikatakan SB, bahwa masyarakat Kabupaten Pinrang pasti telah mengenal figur seorang Cabup H. A. Irwan Hamid. Karena beliau mantan anggota dan ketua DPRD Pinrang, selain itu juga mantan bupati Pinrang lima tahun lalu.

” Saya kira masih segar di ingatan masyarakat Pinrang, siapa mantan bupati lima tahu lalu, seorang politisi yang berpengalaman selama 20 tahun lebih, dan mantan bupati Pinrang. Tentu tidak perlu diragukan lagi memimpin Pinrang pada periode ke 2.”terang SB

Lalu siapa calon wakilnya, lanjut Sudirman Bungi, dirinya seorang yang berlatarbelakang birokrat lulusan angkatan pertama STPDN di Jatinagor Bandung. “Background saya adalah birokrat murni.”jelas SB

Pendidikan mulai tingkat SD, SMP dan tamat SMA I Pinrang tahun 1989, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pemeritahan Dalam Negeri (STPDN) 1989 – 1992. Angkatan pertama STPDN Jatinangor, Bandung, selama tiga tahun, sekarang Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Alhamdulillah, setelah di Jatinangor Bandung, mendapatkan fasilitas dari negara mengikuti sekolah Perwira Wajib Meliter (Wamil) di pusat persenjataan infantri Bandung, pendidikan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) Wamil selama empat bulan, dan dilantik menjadi Perwira TNI – AD Pangkat Letnan 2, selanjutnya ditugaskan di Kodam 4 Diponegoro, Korem 072 Pamungkas Kodim Yokyakarta.

” Izin pak Dandim, lebih dulu menyandang pangkat Letnan 2 Korps Infantri dengan NRP. 14930042510870. Dinas di AD selama 2 tahun dan menjabat Danramil di beberapa Koramil di Yokyakarta.”katanya

Baca juga:  Longsor Timbun Dua Rumah dan Sekolah TK di Lembang Mesakada Kabupaten Pinrang

Setelah tugas di ketentaraan, kembali ke sipil di Sulsel dan meniti karir di Kabupaten Sidrap dengan jabatan Kepala Kelurahan selama 2 tahun.

2 tahun menjabat Kepala Kelurahan mendapat tugas belajar Fakultas Sospol Unhas Makassar selama 2 tahun. Usai menyelesaikan pendidikan di Unhas, kembali ke Kabupaten Sidrap untuk ke 2 kalinya juga sebagai Lurah selama tiga tahun.

Dengan Beasiswa dari Bappenas dirinya kembali tugas belajar di Fakultas Ekonomi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI)

” Alhamdullah, tugas belajar S2 di UI mampu diselesaikan dalam tempo 2 tahun .”

Selesai di UI, kembali melanjutkan karier di Kabupaten Sidrap sebagai Kepala Bagian Perekonomian, Kadis PU, Staf Ahli bupati Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kepala BKD, Kepala Inspektorat, Kepala Bappeda selama 5 tahun, dan terakhir sebagai Sekda Kabupaten Sidrap selama 5 tahun.

” Insya Allah, berbicara masalah pengalaman di pemerintahan, saya sudah berkarier selama 33 tahun, mulai dari level paling rendah sebagai Kepala Kelurahan sampai pada eselon tertinggi di Kabupaten sebagai Sekda, dan Alhamdulillah ini adalah anugerah dari sekian banyak PNS belum tentu ada yang pernah jadi tentara.”

Berbicara TNI jangan diragukan semangatnya demi kemajuan NKRI diberikan tanggungjawab pembinaan tritorial.

Visi Mendagri, ketika itu, melihat bahwa kedepan pimpinan sipil di daerah harus mampu berkomunikasi satu dengan lainnya, katakan Forkopimda.

” Kalau calon pimpinan pemerintahan dibekali dengan kemampuan pembinaan teritorial, maka diharapkan bisa terjalin komunikasi yang harmonis untuk menjaga situasi yang aman ditingkat daerah.”ucapnya

Paslon nomor urut 2 ini adalah pasangan ideal, satu politisi berpengalaman satu birokrat berpengalaman, satu ahli strategi dan satu ahli bertarung jarak pendek. Artinya, Paslon nomor urut 2 saling melengkapi.

Laporan : Mussin Jack

Tags: