Tampil di Podcast MAIA ALELDULTV Puteri Indonesia Intelegensia 2024, Concern Anti Pelecehan dan Kekerasan

REAKSIMEDIA.COM | Jakarta – Puteri Indonesia Intelegensia 2024 jadi bintang tamu dalam podcast yang tayang di Maia aleldultv. Bincang bincang pun berlangsung dengan renyah ceria.

Patut diketahui, sebagai Puteri Indonesia Intelegensia mereka lulus cumlaude dari kampusnya masing masing. Mereka adalah Lady Diandra yang merupakan cucu dari musisi Crish Patikawa. Lalu ada
Novita Everfina Puspitasari Pattipeilohy yang dalam dua tahun ini sedang fokus sebagai enterpreneur di Yogyakarta. Serta Miracle Sitompul yang terus gigih dalam pemberdayaan perempuan.

Sebagai catatan, Putri Indonesia Intelegensia adalah bagian dari Putri Indonesia. Pageant ini muncul tak lama setelah beberapa tahun kontes Putri Indonesia berkibar. Hal itu untuk menjawab tudingan bahwa pageant Putri Indonesia cuma bersandar pada kecantikan fisik doang. Untuk menjawab hal itu dimunculkan pageant Putri Indonesia Intelegensia dimana fokus penilaiannya juga pada intelektualitas peserta.

”Prosesanya gak mudah dan ribet. Saat lomba para peserta diwawancarai oleh penguji yang merupakan profesor-profesor dari UI. Keintelektualan kami diuji dengan seksama dan detail,” tandas Lady, salah seorang Putri Indonesia Intelegensia.

Hasilnya ketiganya kemudian terpilih sebagai Puteri Indonesia Intelegensia 2024. Jadi selain cantik dengan postur tubuh yang proporsional, ketiganya dinilai punya kapasitas keintelektualan yang mumpuni.

Kebanggaan menyandang sebagai Puteri Indonesia Intelegensia 2024 tentu saja membuncah manja. Merasa nyaman atau jadi bebankah sematan itu bagi mereka?

”Bukan beban sih. Cuma gimana ya..? Ya intinya kita harus pintar pintar memenejnya. Cuma ada anggapan orang banyak bahwa sebagai putri kita gak boleh salah sedikitpun. Padahal realitasnya kita cuma manusia biasa yang juga punya kelemahan Makanya kita berusaha terus bagaimana caranya untuk selalu baik dan pintar dalam segala hal,” jelas Novita.

Berkaca pada masa lalu, Novita mengaku kalau dulu ia sempat manut (menurut) banget dengan semua perkataan sang pacar. ”Segala kegiatanku selalu harus seizin dia. Akibatnya banyak aktivitas dan job yang lepas. Padahl kebanyakan tawaran itu dari institusi yang keren dan kredibel. Kusesali dulu terlalu manut dengan dia dengan melakukan kebodohan itu,” tandas Novita.

Sedangkan Miracle mengaku sempat insecure dengan karakter suaranya yang ngebas mirip cowok. Selama bertahun tahun itu ia tertekan dan disergap rasa malu dengan karakter vokalnya yang sejatinya unik itu. Apalagi hal itu juga diikuti stylenya yang tomboy.

Dulu, kala ikut Abang None Jakarta, Miracle tambah insecure karena ia tomboy dan tidak bisa dandan dengan baik. Apalagi salah seorang juri sempat nyeletuk ‘kalau jalannya yang lebih mirip Abang daripada Nonre’. “Sejak itulah saya semakin intensif belajar segalanya tentang perempuan. Termasuk berjalan sebagai perenpuan,” cetus Miracle.

Baca juga:  No Bullying di Ponpes As Saidiyyah 2 Bahrul Ulum

Lalu Bunda Maia (Maia Estianty) sedikit mengulik soal aktivitas selama menjalani karantina Putri Indonesia Intelegensia. Ketiganya pun bertutur bahwa dalam prosesnya semuanya berjalan menyenangkan dan penuh antusias. Tapi meski begitu, beragam trik harus dijalankan untuk mensiasati keadaan. Utamanya agar tidak kurang tidur.

”Kurang tidur itu efeknya bisa kemana- mana. Jadi harus pintar-pintar mensiasati keadaan. Misalnya saja tetap tidur meski masih bermake up karena waktu yang terbatas. Atau bisa juga kita tetap pakai high heels selama tidur. Bahkan ke kamar mandi pun pakai hight heels,” urai Lady berkilas balik.

Meski begitu, Novita menambahkan bahwa kerasnya latihan yang dijalaninl Putri Indonesia selama karantina masih lebih lunak dibanding dengan peserta dari negara semisal Pilipina dan sebagainya.

Lalu Bunda Maia pun sedikit usil dengan mengkonfirmasi soal gosip yang beredar bahwa peserta pageant kerap berbaku cakar. ”Gak benar itu. Karena kita sedang lomba sudah pasti suasana kompetitif sangat terasa karena masing-masing peserta kan tengah berusaha keras melakukan yang yang terbaik. Tapi gak juga sampai berantem sesama peserta. Bahkan yang ada malah saling bantu satu sama lainnya,” kilah Lady.

Ditanya Maia soal kekerasan yang kerap menimpa kaum wanita, ketiganya berujar bahwa soal kekerasan yang banyak terjadi itu sangat memprihatinkan. Karena itu perhatian dan perlindungan pemerintah sangat dibutuhkan.

”Pemerintah harus lebih intensif dan concern menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan benar. Secara komprehensif agar trauma yang dialami korban itu tidak terbawa selamanya. Apalagi sekarang ini banyak kasus yang ada pelakunya itu justru orang terdekat, ” tandas Miracle.

Novita menambahkan bahwa adovokasi itu sangat penting dilakukan.” Karena itu kami sangat terbuka untuk mengatasi masalah ini meski di Indonesia sudah banyak institusi yang menangani masalah itu. Hayoo jangan ragu untuk datang ke kami!” pungkas Novita.

Laporan : Ria Satria

Tags: